Buah Simalakama

Kami Relawan  -  4 years ago
Image placeholder

Kamu mah enak bisa work from home (WFH). Apa kabar mereka yang kerja serabutan, kerja informal, kerja tak tentu di lapangan? Seperti tukang getuk, tukang bakso, buruh, kuli bangunan, ojol, paramedis, pedagang asongan, dll. Mereka mencari sesuap nasi untuk besok sekeluarga saja sulit. Tidak ada jaminan dari perusahaan atau instansi. Perihal gaji (pendapatan) tergantung kinerja diri sendiri. Apa lagi asuransi jiwa, kesehatan, serta ketenagakerjaan. Jangan dipertanyakan!

 

Saat kondisi global darurat seperti ini. Terlihat polarisasi di tengah masyarakat. Kaum borjuis (kelas menengah ke atas) dengan bijak dan santun mengimbau untuk diam di rumah demi kemaslahatan bersama, katanya. Menumpuk makanan untuk sebulan ke depan atau bahkan lebih. Mencari keuntungan di tengah kegaduhan. Padahal itu hanya untuk keselamatan mereka serta golongannya.

 

Pandemi COVID-19 menjadi ramai diperbincangkan publik bukan hanya karena meneror banyak jiwa. Tapi juga karena mengusik ketentraman dan kehidupan golongan kelas ekonomi menengah ke atas. Mereka sadar virus ini tidak mengenal usia, jenis kelamin, dan kelas sosial. Semua lapisan masyarakat sangat mungkin terserang. Mereka takut mati.

 

Padahal mati sudah menjadi setan langganan yang menghantui masyarakat miskin. Mati bukan hanya mungkin datang dari virus. Tapi juga mungkin dengan cara lain. Seperti kelaparan, gizi buruk, dan kecelakaan saat bekerja. Bagi mereka (kelas ekonomi menengah ke bawah), berdiam diri atau keluar rumah sama saja. Resikonya sama saja. sama-sama mati. Entah mati kelaparan atau mati karena virus.

 

Bukan berarti kita bisa semena-mena keluyuran sana-sini. Mengisi masa isolasi dengan wara-wiri. Itu semua tak patut dibenarkan. Tapi mari berbagi sesama. Beri yang tak punya bila memiliki lebih. Tahan daya dan sifat konsumtifmu yang luar biasa itu. Singkirkan sejenak ide hebat bisnismu yang eksploitatif berlabel sarjana!

 

Mahatma Gandhi (1869-1948) pernah berucap, bumi berserta isinya tak akan cukup untuk tujuh orang serakah. Puas tak kenal garis akhir. Kita sama virus sama-sama makhluk yang sedang bertahan hidup. Tergantung siapa yang lebih sigap, lebih adaptif, dan lebih cerdas. Kamu mah enak. (Hfz)

Categories: Pendidikan

Tags: Pendidikan,