Puasa Bukan Cuma Ritual, Tapi Mengasah Kecerdasan Sosial
Kami Relawan - 3 years agoKecerdasan sosial menjadikan seseorang bijak dalam memposisikan dirinya di lingkungan. Selain itu juga dapat memaksimalkan peran sosial yang melekat padanya. Hal itu bisa mengantarkannya sebagai anggota masyarakat yang baik dan bermanfaat bagi sesama.
Dilansir dari Detik.com, Prof. Nasaruddin Umar memaparkan, sesungguhnya manusia dianugerahi berlapis-lapis kecerdasan yang tidak dimiliki makhluk lain. Kecerdasan itu di antaranya, kecerdasan intelektual, emosional, dan yang terpenting kecerdasan spiritual.
"Kecerdasan spiritual ini kecerdasan ekstra yang Allah berikan kepada kita semua. Kalau kecerdasan intelektual dan emosional wilayah manusia, kecerdasan spiritual itu given," kata Nasaruddin Umar.
Baginya, kecerdasan sosial merupakan kombinasi antara kecerdasan intelektual dan emosional. Imam besar masjid Istiqlal itu mengatakan betapa ruginya orang yang hanya memiliki kecerdasan emosional dan intelektual. Menurutnya, kecerdasan emosional dan intelektual yang tak seimbang menjadikan seseorang tidak belajar dari masa lalunya. "Akan jatuh ke lubang yang sama," ujarnya.
Dikutip dari jurnal IPB, Kecerdasan emosional yang didapat dari puasa dapat menjadi bekal bagi menguatnya kecerdasan sosial. Namun ada sisi lain yang perlu dikaji dalam kecerdasan sosial ini, yakni tentang kepercayaan (trust).
berpuasa itu melatih kejujuran, sebab yang tahu bahwa ia berpuasa hanya dirinya dan Allah. berbeda dengan ibadah lain yang tampak bila dilakukan. Secara individu, kejujuran akan berujung pada kesuksesan seseorang. Hasil penelitian Stanley yang menempatkan kejujuran sebagai faktor nomor satu dari 100 faktor penentu kesuksesan. Klop dengan sifat kenabian yang utama yaitu sidiq (benar atau jujur).
Sementara itu secara sosial, kejujuran berujung kepada terciptanya kepercayaan. Sebab asumsi kejujurannya orang yang berpuasa, maka pada bulan puasa secara umum tingkat kepercayaan orang lain kepada orang yang berpuasa akan meningkat. Dengan semakin banyak orang berpuasa mestinya semakin banyak orang yang dapat dipercaya. Dengan semakin banyak orang yang dapat dipercaya maka semakin terciptanya kepercayaan masyarakat yang tinggi. Inilah yang oleh Francis Fukuyama menjadi modal sosial bagi kemajuan bangsa. lagi-lagi hal ini sesuai dengan sifat kenabian yang kedua, amanah yakni dapat dipercaya. (hfz)