Minggu sore Jakarta seperti menjadi benteng pertahanan terkahir untuk rehat. Sebab pikiran sudah mulai diselimuti keriuhan Senin dan segala agendanya. Jalan-jalan mungkin dapat menjadi solusi. Tapi lokasi wisata yang jauh, harga tiket yang tak ramah kantong, serta padat dan ramai pengunjung mampu mengurungkan niat tersebut. Rencana rekreasi dan penyegaran ulang pun nampaknya hampir pupus.

Tunggu dulu, rebahan saja di kamar atau indekos sepertinya sangat disayangkan. Kita harus bersabar dan bersusah payah menunggu sekian hari lagi untuk sampai pada akhir pekan. Jadi kumpulkan niat, mandi, dan berangkat!

Setu Babakan bisa jadi tujuan rekreasi alternatif dan edukatif untuk mengisi akhir pekan. Selain lokasinya yang relatif dekat dan masih berada di wilayah ibu kota, Setu Babakan juga menyajikan suasana yang hijau, asri, dan sejuk. Berbeda dengan Jakarta yang kita ketahui, seperti banyaknya gedung pencakar langit, jalan raya yang padat, polusi udara dari ribuan kendaraan, dan juga kebisingan. Di lain sisi, Setu Babakan hadir sebagai anti-tesis bagi suasana tersebut. Seakan-akan memberikan alternatif lain bahwa Jakarta bukan hanya soal pembangunan ekonomi, tapi juga kebudayaan.

Sebagai pusat perkampungan budaya Betawi, Setu Babakan menawarkan beragam produk kebudayaan tersebut. Aneka macam makanan dan minuman khas Betawi sangat mudah didapat. Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk memperoleh salah satu minuman segar, sehat, dan beken: Bir Pletok. Sore, sebotol bir pletok, dan di tepi danau menjadi kombinasi pas untuk melepas penat.(hfz)