Tiga Alasan Utama Untuk Segera Menerapkan PTM
Kami Relawan - 3 years agoJumlah kasus pasien terpapar Covid-19 di Indonesia mengarah kepada penurunan. Namun upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi ini terus berlanjut dengan mempercepat vaksinasi ke seluruh wilayah Indonesia. Kabar baik datang dari dunia pendidikan, pemerintah mulai mendorong penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan menerapkan kehati-hatian dengan protokol kesehatan yang ketat guna menangulangi dampak sosial negatif. Dampak sosial yang mungkin terjadi bukan hanya degradasi mutu pendidikan, melainkan juga tumbuh kembang anak dalam bersosial.
Dilansir dari laman covid-19.go.id, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan situasi penanganan pandemi terus menunjukkan tren perbaikan, khususnya di Jawa dan Bali. Oleh sebab itu, pemerintah tidak ingin menunda lagi untuk mempercepat pembukaan proses PTM terbatas di wilayah yang sudah menerapkan PPKM Level 1, 2, dan 3 secara bertahap. Namun tetap dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan ketat.
Selain itu, Menkominfo Johnny menjelaskan PTM terbatas perlu segera diterapkan. Dia menilai pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang berkepanjangan berisiko memberi dampak negatif pada anak. Johnny membeberkan beberapa alasan utama yang menjadi dasar pelaksanaan PTM terbatas di Indonesia.
Pertama adalah demi mencegah putus sekolah. PJJ yang kurang optimal dan cenderung tidak begitu efektif menjadikan anak terpaksa bekerja dan tidak belajar. Terutama bagi kalangan keluarga dengan perekonomian minim. Anak-anak terpaksa membantu menopang ekonomi keluarga di tengah krisis pandemi.
Kedua guna menghindari penurunan capaian akademik anak. Pembelajaran di kelas menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik dibandingkan dengan PJJ. PJJ memiliki banyak keterbatasan, salah satunya perbedaan akses pembelajaran dan fasilitas penopang kegiatan belajar yang dimiliki, dapat mengakibatkan kesenjangan capaian belajar. Terlebih bagi anak yang memiliki keterbatasan secara sosio-ekonomi.
Ketiga adalah terdapat risiko terhadap kondisi individu mencakup aspek psikis dan sosial pada anak. Risiko ini dapat berupa kekerasan pada anak di rumah, risiko pernikahan dini, eksploitasi anak terutama perempuan, serta kehamilan remaja. Anak juga bisa mengalami perasaan tertekan, karena tidak bermain dan bertemu dengan kawan-kawannya dalam waktu lama.
Demikian beberapa alasan utama untuk segera menggelar PTM. Masa anak-anak adalah masa bermain sekaligus belajar. Proses tumbuh kembang anak sanga dipeangaruhi oleh tempat di mana mereka hidup. Interaksi langsung dengan kawan-kawan menjadi salah satu proses belajar anak untuk dapat tumbuh kembang menjadi individu aktif di tengah masyrakat.(hfz)