Wali Murid dan Guru Masih Ragu Soal Pembelajaran Tatap Muka

Kami Relawan  -  3 years ago
Image placeholder

Pemerintah telah menggagas persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) beberapa bulan mendatang. Beberapa persiapan juga telah diupayakan melalui vaksinasi bagi para guru dan tenaga pendidik. Meski kelihatannya pemerintah siap dengan rencana pembukaan kembali sekolah, tapi baik dari pihak orang tua maupun guru memiliki kekhawatrian masing-masing.

Salah satunya Jumiati, warga Ciganjur Jakarta Selatan ini merasa ragu untuk mengijinkan anaknya yang kini duduk di kelas dua SMP untuk mengikuti PTM dikarenakan korabn yang terpapar Covid-19 belum mereda dan informasi tentang mutasi virus Corona Inggris di Indonesia. Namun dia akan tatap mengijinkan sang anak masuk kelas karena perlunya sosialisasi dengan teman sebayanya.

“Sebenernya mah pengen sekolah tatap muka ya, soalnya kan sosialisasi sama teman-temannya itu bisa terjalin gitu loh, tapi kan kalau keadaannya seperti penyebaran covid-nya masih tinggi korbannya masih tinggi kan kita ragu juga,” tambah Jumiati pada Rabu (23/3).

Kekhawatiran akan penyebaran virus di lingkungan sekolah juga dirasakan oleh kepala sekolah SD Islam An-Nuriyah Cipedak Jakarta selatan, Nurhasan S.Sos.I. Dia mengatakan meski dengan adanya vaksinasi untuk tenaga pengajar dan sosialisai tentang pengadaan PTM, dia merasa semua itu belum menjadi jaminan sekolah bebas dari Covid-19. Menurutnya butuh sikap tegas dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memastikan apakah pemerintah benar-benar siap untuk memulai kembali kegiatan belajar mengajar di kelas dan lingkungan sekolah.

“Namun kalau masih ragu karena pandemi belum berakhir saya pikir tidak ada salahnya untuk tunda dulu. Karena yang terpenting adalah keselamatan dan kesehatan warga sekolah, mulai dari guru sampai siswa itu saya berharap untuk menjadi prioritas utama,” tutur Nurhasan saat ditemui di kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan.

Meski dengan adanya kekhawatiran untuk kembali membuka sekolah, pihak SD An-Nuriyah sendiri telah mempersiapkan berbagai fasilitas penunjang kebersihan seperti wastafel, hand sanitizer, masker, hingga ruang isolasi. Tapi meski dengan persiapan, pilihan untuk  menyekolahkan anak secara PTM tetap ada di tangan kedua orang tua.

Pada akhirnya, baik dari pihak orang tua, pemerintah maupun sekolah menginginkan kegiatan belajar-mengajar kembali seperti sebelumnya. Dengan adanya vaksinasi dan kelengkapan fasilitas pendukung di sekolah mungkin belum menjamin seutuhnya anak terbebas dari penyebaran covid-19, namun usaha yang dilakukan secara kooperatif dan kolaboratif dari berbagai pihak dalam pencegahan dan normalisasi menjadi kunci utama suksesnya rencana pembelajaran tatap muka Juli nanti. Terlebih dengan percobaan PTM yang dilaksanakan di beberapa daerah diharap menjadi pembelajaran untuk menyempurnakan rencana yang digaungkan pemerintah. (bis)

Categories: Pendidikan

Tags: Pendidikan,